KOLEKSI BERITA BOHONG | HOAX - Negara Saudi mendeportasi 3 pemuda Abu Dhabi karena berwajah ganteng. Dan di bawah ini Foto laki-laki yang "dianggap" sebagai salah satu dari 3 pria yang dideportasi dari Arab Saudi karena dianggap terlalu ganteng tersebut.
--------------------------
Riyadh - Otoritas Arab Saudi menahan dan mendeportasi tiga pemuda yang berasal dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE). Pengusiran ini dilakukan karena ketiga pemuda tersebut dianggap terlalu ganteng. Hah?!
Ketiga pria muda yang tidak disebutkan namanya tersebut, datang ke Saudi untuk menghadiri festival kebudayaan yang digelar di ibukota Riyadh. Namun tiba-tiba mereka malah ditangkap polisi setempat. Demikian seperti dilansir The Sun, Kamis (18\/4\/2013).
Polisi syariah di kota itu atau Mutaween, beralasan bahwa pemuda-pemuda tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu kaum wanita setempat. Menurut Mutaween, dikhawatirkan para wanita setempat tidak akan mampu menahan diri dan tergoda dengan ketiga pria tampan tersebut. Hal tersebut jelas-jelas melanggar hukum syariat Islam yang berlaku di negara itu.
"Tiga pria Emirat dibawa pergi dari lokasi karena mereka terlalu tampan. Ditakutkan para pengunjung wanita akan jatuh cinta pada mereka," demikian laporan surat kabar setempat, Elaph.
Ketiga pria muda itu dikabarkan langsung dideportasi ke Abu Dhabi.
Selama ini, kaum wanita Saudi harus selalu mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh. Mereka juga dilarang untuk berbicara dan berinteraksi dengan pria yang bukan keluarga mereka.
Kontak atau interaksi seksual dengan seorang pria di luar pernikahan merupakan pidana bagi wanita Saudi. Mereka yang ketahuan melanggar, terancam hukuman cambuk dan bahkan, bisa mendapat hukuman mati.
--------------------------
Kemudian berita ini dengan cepat menyebar. Dan parahnya yang membaca berita menelan bulat-bulat berita tersebut dan memunculkan stigma negatif terhadap negara Saudi. Sehingga di berbagai media sosial, munculah celaan dan makian atau sindiran pedas terhadap negara Saudi dan mengarah ke agama Islam. Ironisnya, penyebaran berita dan mencelanya ini dilakukan oleh kebanyakan orang yang mengaku beragama Islam. Sepertinya sich, "Orang Islam Palsu" ...
Validkah berita tersebut?
Setelah dicari-cari di situs-situs ternyata ditemukan berita “gara-gara ganteng tiga pria Emirat diusir Saudi”
terindikasi sebagai HOAX. Di situs etsalati.com, ketua umum Badan Amar Makruf Nahi Munkar, Syekh Abdul Lathif Ali Syekh menampik kebenaran isu yang dihembuskan di media Arab dan internasional bahwa pihaknya mengusir tiga pemuda Emirat Arab yang bertugas dalam pameran kebudayaan. Ia menegaskan semua berita yang terkait pengusiran itu tidak ada dan tidak benar. Itu semua bohong dan berita hoax, tegas Ali Syekh.
Seorang facebooker,
Zulkifli Djanan Machmoed, berusaha menelusuri sumber utama berita tersebut, yang dikatakan sebagai media lokal berbahasa arab. Setelah searching di Google, didapatilah nama situs Elaph.com, yang merupakan surat kabar online berbahasa Arab yang berhaluan liberal dan bermarkas di London, Inggris. Bukan di Arab Saudi!
Media ini adalah milik jurnalis liberal Othman al-Omeir yang sengaja memilih London sebagai basis medianya, agar bisa bebas dari sensor pemerintahan Arab Saudi dan bisa menawarkan sudut pandang liberal kepada pembacanya dengan aman.
--------------------------
Mengenai hal ini, Zulkifli Djanan Machmoed, menulis dalam
catatan facebook-nya sebagai berikut :
Belakangan ini kepekaan kita seperti nyaris hilang. Kecurigaan dan sentiment terhadap segala hal yang berbau Arab Saudi membuat kita mudah tergiring untuk mempercayai berita-berita negative berkaitan dengan negara tersebut tanpa berusaha mencari tahu sumber berita dan kebenarannya.
Beberapa hari lalu, kita dikejutkan sebuah berita konyol mengenai ditangkap dan dideportasinya 3 pria asal negara Uni Emirat Arab di Riyadh, Arab Saudi. Alasan penangkapannya adalah karena mereka dinilai terlalu ganteng oleh polisi syariah.
Pada awalnya saya pikir berita ini semacam olok-olok atau guyonan yang hanya akan muncul di 1-2 media yang biasanya punya sentiment negative terhadap Arab Saudi, khususnya dikaitkan dengan issue Wahabi. Tapi dugaan saya keliru. Beberapa televisi swasta dan media besar di tanah air maupun luar negeri ternyata ikut memberitakan berita yang sama, termasuk beberapa media Islam di tanah air.
Saya tidak habis pikir, apakah tidak ada umat Islam yang merasakan kejanggalan, keanehan dan ketidaklogisan dg berita tersebut ? Apakah sudah ada yang mencoba menelusuri sumber berita asli yang dijadikan rujukan utama media-media tersebut ? Atau jangan-jangan tanpa sadar otak kita sudah tersetting untuk begitu saja mempercayai dan menerima semua berita seaneh dan seburuk apapun yang berbau Arab Saudi dan meragukan berita positive yang berasal dari negara Timur Tengah tersebut, tanpa perlu mencari tau kebenarannya?
Yang jelas, dengan keberadaan berita itu, siapapun pasti akan menarik kesimpulan bahwa Polisi Syariah di Arab Saudi begitu bodoh dan dungunya dalam menjalankan tugas. Hanya gara-gara masalah ketampanan, orang bisa ditangkap dan diusir dari suatu wilayah seenaknya. Apalagi dg label“syariah” yg disandang polisi itu, seolah pembaca digiring untuk menarik kesimpulan bahwa tindakan itu merupakan bagian dari penerapan ajaran Islam. Kok sepertinya kurang kerjaan banget ya polisi syariah di Arab Saudi ? Memangnya tidak ada pekerjaan lain yang lebih penting daripada menilai ganteng atau tidaknya seseorang ? Kriterianya berdasarkan apa? Atau jangan-jangan tugas baru ini jadi salah satu job desk polisi syariah? Hehehe…
Bagi umat Islam yg mengerti tentang ajaran agamanya dan tidak keburu sentiment dengan segala hal berbau Arab, berita ini akan terasa sangat aneh dan tidak wajar. Tidak pernah ada hukum Islam yang berbicara tentang wajah laki-laki ganteng sebagai aurat bagi orang lain. Sehingga kalau kita peka, pasti akan tahu bahwa berita ini penuh kejanggalan. Kalaupun benar terjadi penangkapan terhadap 3 lelaki itu,pasti ada alasan lain yg lebih kuat dan logis yang menjadi penyebab mengapa mereka dianggap bersalah. Kalau hanya utk urusan wajah ganteng, siapapun yang pernah ke Saudi Arabia, pasti sependapat dengan saya bahwa pria Arab Saudi yang berwajah tampan jumlahnya sangat banyak sekali di sana. Ganteng-ganteng dan mirip bule. Enggak kalah deh bintang film Hollywood.
Kejanggalan dan ketidaklogisan inilah yang membuat saya mencoba untuk menelusuri dari mana sebenarnya sumber awal berita ini muncul.
Media dalam dan luar negeri yang mengangkat berita konyol itu, semua menyebutkan sumber berita yang sama, yang ujung-ujungnya mengarah ke katanya “sebuah media lokal berbahasa Arab”. Saya berusaha menelusuri apa nama “media local” berbahasa Arab itu.
Ternyata yang dimaksud media local itu bukan media local dalam arti sebenarnya. Media local tersebut adalah media berbahasa Arab yang tidak berada di wilayah Arab Saudi. Namanya Elaph.com ! http://en.wikipedia.org/wiki/Elaph<
Dari hasil Googling di internet, saya temukan fakta bahwa Elaph ini adalah adalah sebuah surat kabar online berbahasa Arab yang berhaluan LIBERAL, bermarkas di kota London, Inggris. Bukan di Arab Saudi. Media ini adalah milik jurnalis liberal Othman Al-Omeir, yang memang sengaja memilih London sebagai basis dari medianya, agar bebas dari sensor pemerintahan Arab Saudi dan bisa menawarkan sudut pandang liberal kepada pembacanya dengan aman. Salah satu yang sangat membedakan suratkabar Elaph dengan surat kabar berbahasa Arab di Timur Tengah lainnya adalah media ini tak ragu menampilkan foto-foto perempuan berpakaian terbuka dan seksi, tak bedanya dengan foto-foto perempuan dengan pakaian yang menampakkan aurat yang mudah ditemui di media Barat.<
Setelah menemukan fakta ini, pikiran saya tiba-tiba langsung terbuka. Terasa lebih segar. Lebih jernih dan terang benderang. Tentu saja bukan karena gambar perempuan Arab yang berpakaian terbuka di harian Elaph.com itu … hehehehe…
Walaupun belum tentu dugaan dan analisa saya 100 persen benar, paling tidak saya sudah bisa menemukanjawaban mengapa berita konyol macam begitu bisa muncul dari sebuah media berbahasa Arab. Dan mengapa pula berita itu bisa cepat disebarluaskan oleh media Barat, termasuk media Indonesia.
Saya merasa sepertinya memang ada sesuatu yang sengaja ditutupi atau tidak dilengkapi dari berita itu. Sebagai sebuah karya jurnalistik, semestinya ketidaklengkapan data seperti itu tidak boleh dilakukan. Terkesan ada upaya penggiringan opini agar pembaca menangkap kesan buruk dan bodoh terhadap polisi syariah di Arab Saudi, yang notabene selama ini konsisten dan tegas mengawal tegaknya aturan hukum Islam di sana. Selain itu dengan sering menyajikan issue-issue negative tentang Arab Saudi, tentunya akan sangat efektif untuk menciptakan kebencian warga dunia,termasuk umat Islam di Indonesia terhadap pemerintahan Arab Saudi yang seolah masih menganut hukum jahiliyah yang kejam dan terbelakang.<
Anehnya lagi, beberapa hari lalu, seminggu setelah peristiwa itu mencuat, tiba-tiba beberapa jejaring sosial dan media di internet memunculkan foto sosok pria yang diduga menjadi salah satu orang tampan yang dideportasiitu. Pria “terlalu tampan” ini bernama Omar Borkan al-Gala. Ia adalah seorang fotografer fashion, aktor, dan penyair yang berdomisili di Dubai, Uni Emirat Arab.
Berita yang lagi-lagi belum jelas kebenarannya ini dimuat juga di beberapa media Indonesia. Detik.com misalnya, menulis beritanya dengan judul “Ini Dia Pria Abu Dhabi yang Diusir dari Arab Saudi karena Terlalu Ganteng ”. Sementara Kompas.Com mengangkat berita yang sama dengan judul yang lebih berhati-hati,karena memang belum pasti keakuratannya, berupa pertanyaan “ Inikah Pria Ganteng Yang Diusir Dideportasi Arab Saudi ?”<
Kalau kita baca dengan teliti berita-berita tersebut, baik di media berbahasa Indonesia maupun Inggris, tidak ada satupun yang bisa menunjukkan bukti kuat bahwa actor itulah yang menjadi korban deportasi karena ketampanannya. Semuanya masih mengulang berita lama dari Elaph.Com dan dugaan yang diambil dari sumber yang tidak akurat. Akun
Fans PageFacebook yang diduga milik Omar Borkanal-Gala pun tidak bisa dipastikan sebagai akun asli yang dikelola pria ini. Kalaupun itu asli, mengapa tak ditemukan bantahan atau penjelasan langsung dari pria ganteng ini tentang kasus yang dialaminya ? Aneh dan tidak logis. Yang ada hanya status berbahasa Inggris di Fans Pagenya di tanggal 21 April yang bertuliskan “this is what written in newspapers in over the world :) UAE men ordered to leave Saudi Arabia for being 'too handsome' Read More : http://bit.ly/ZBwe4V” Lucunya, link “readmore” tersebut tidak mengarah ke sumber kantor berita yang akurat, melainkan hanya ke sebuah situs blogspot ! That’s it. Begitu saja.
Tidak ada pembenaran, sanggahan ataupun penjelasan langsung dari dia terhadap berita yang sudah menghebohkan dunia ini.
Yang pasti, dengan media mengangkat tema berbau negative tentang Arab Saudi ini, khususnya yang berkaitan secara langsung maupun tidak dengan hukum Islam ini, sentiment dan komentar pedas berbau SARA seperti biasa langsung merebak di dunia maya.
Ada yg langsung menuduh polisi syariah Arab Saudi itulah yg otaknya ngeres, "klo otaknya selalu ngeres ya bgini ini, apa2 slalu dikait2kan dgn syahwat."
Hank Sebastian di Jakarta menulis : "Dasar Arab,,,aurat aja yg lo pikirin,,,, kelebihan fisik kan Tuhan juga yang kasih,,,BEGOO!"
Berikut ini Screen-Shot Hoax tersebut :